Disaat ada yang bertanya padaku
Apakah kau bahagia ?
Sumpah itu pertanyaan paling aneh yang pernah orang ajukan kepadaku. Jangankan untuk menjawab. Terlintas di pikiranku sajak tidak. Lantas harus ku jawab apa ?.
Lagian menurutku bahagia itu relatif, semua orang pasti pernah merasakannya, setelah itu merelakannya. Itupun banyak kurasakan.
Kalaupun aku bahagia. Aku tak ingin menyebutnya dengan kata bahagia. Karena hampir ketika aku berkata bahagia di detik kemudian aku berkata sedih.
Kebahagiaan bisa datang dengan sendirinya. Tak perlu kita menantinya. Karena jika kita menantinya atau memaksakannya mungkin saja kita akan bahagia tapi di detik berikutnya sedih. Tapi, jika kita tak menantinya dan membiarkan kebahagiaan datang dengan sendirinya, ia akan bertahan cukup lama walau akhirnya akan pergi jua.
Mungkin selama ini aku selalu mencari kebahagiaan bukannya menunggu. Hingga pada akhirnya kebahagiaan itu terganti menjadi kesedihan di detik berikutnya.
Aku sadar jika kita menunggu kebahagiaan itu, ia akan datang tanpa kita rencanakan dan ketahui dan kita akan menikmatinya, walupun kita tak sadar itu kebahagiaan.
Tapi percaya, sebenarnya kebahagiaan selalu datang setiap waktu, tapi kita yang tak tau. Karena kebahagiaan ingin kita menikmatinya. Bukan mengatas namakannya.
Jika kita menantikan kebahagiaan. Semua akan indah pada waktu nya. Walaupun kita bahagia. Kita hanya perlu menikmatinya saja. Bukan mengumbarnya. Karena ketika kita mengumbar. Maka itu juga akan cepat memudar.